Bisnis dan pengelolaannya

download

A. Bisnis dan Fenomena Pengangguran
Fenomena pengangguran di Indonesia bersifat fluktuatif tiap tahunnya. Menyelesaikan masalah pengangguran dirasa masih sangat sulit apalagi saat ini Indonesia masih dalam taraf Negara yang sedang berkembang. Hanya yang bisa dilakukan adalah mengurangi jumlah pengangguran, salah satu solusinya dengan “Berbisnis”. Bisnis menjadi solusi yang tepat ketika tidak ada lagi perusahaan yang mau mempekerjakan seseorang. Dengan berbisnis, seseorang dapat mengatur tujuan dan strategi sendiri, jika bisnis yang ia jalankan berkembang bahkan sukses maka akan bermanfaat bagi orang lain karena ikut berperan dalam mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia.
Bisnis adalah suatu aktivitas individu atau organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen untuk mendapatkan manfaat dan keuntungan.
Tujuan didirikannya suatu bisnis adalah untuk memperoleh manfaat yaitu menyediakan kebutuhan pelanggan, mencari laba dan mewujudkan tanggung jawab sosial. Tanggung jawab sosial disini berarti dengan adanya suatu bisnis, perusahaan ikut berperan dalam mewujudkan kemakmuran bagi masyarakat yaitu dengan membuka lapangan pekerjaan.

B. Lingkungan Bisnis
Setiap perusahaan, baik yang berskala besar, menengah, maupun kecil akan berinteraksi dengan lingkungan di mana perusahaan tersebut berada. Lingkungan itu sendiri selalu mengalami perubahan yang begitu cepat. Dengan demikian perusahaan yang bisa bertahan hidup adalah perusahaan yang bisa menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Sebaliknya perusahaan akan mengalami masa kehancuran apabila perusahaan tersebut tidak memperhatikan perkembangan dan perubahan lingkungan di sekitarnya.

Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai kekuatan yang mempengaruhi baik secara lagsung maupun tidak langsung terhadap kinerja perusahaan.
Lingkungan bisnis dibagi menjadi 2 kategori yaitu lingkungan eksternal dan internal. Lingkungan eksternal terbagi dalam 2 kategori, yaitu lingkungan umum dan lingkungan industry, sedangkan lingkungan internal merupakan aspek-aspek yang ada di dalam perusahaan. Lingkungan umum meliputi faktor-faktor politik, ekonomi, sosial dan teknologi; lingkungan industri meliputi aspek-aspek yang terdapat dalam konsep strategi bersaing yang meliputi hambatan masuk, aspek daya tawar pemasok, aspek daya tawar pembeeli, aspek ketersediaan barang substitusi dan aspek persaingan dalam industry; lingkungan internal perusahaan meliputi aspek keuangan, SDM, pemasaran, operasional dan aspek perusahaan. Lingkungan bisnis tersebut dapat mempengaruhi seluruh aspek bisnis baik pada tingkat perusahaan maupun individual.
Lingkungan Umum
merupakan lingkungan yang berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja peruusahaan dan hampir semua perusahaan dipengaruhi oleh lingkungan tersebut. Komponennya meliputi demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik, dan budaya.
a. Demografi, menyangkut isu-isu penting meliputi perubahan tentang struktur umur penduduk, permasalahan jenis kelamin, ras, peluang kerja,dan pengangguran, serta masalah-masalah yang menyangkut urbanisasi.
b. Ekonomi. Lingkungan ekonomi meliputi, tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat pendapatan masyarakat, perubahan selera dan pola pengeluaran konsumen yang diakibatkan dari perubahan pendapatan.
c. Alam. Sumber daya alam memberikan bahan-bahan yang dibutuhkan oleh perusahaan.. ketersediaan bahan-bahan akan menjamin kelancaran produktivitas dari perusahaan.
d. Teknologi. Teknologi yang canggih akan dappat menciptakan daya saing yang juat bagi perusahaan yang pada akhirnya akan mengubah cara kerja perusahaan. Teknologi meliputi cara-cara pelaksanaan dan metode-metodebaru dalam mengerjakan suatu pekerjaan yang memberikan suatu gambaran yang luas yang meliputi mendesain, menghasilkan dan mendistribusikan.
e. Sosial budaya. Masyarakat dan budaya merupakan kekuatan yang secara uum mempengaruhi kehidupan perusahaan yang tercermin dari persepsi, nilai-nilai kemasyarakatan dann agama, perilaku dan kepercayaan. Aspek social meliputi: sikap, gaya hidup, adat istiadat, dan kebiasaan dari orang-orang di lingkungan eksternal perusahaan.

Lingkungan Industri
Lingkungan industri meliputi aspek-aspek yang terdapat dalam konsep strategi bersaing.
Ada enam aspek atau variabel yang membentuk model untuk strategi bersaing, sebagai berikut:
1. Ancaman masuk pendatang baru
2. Persaingan sesame perusahaan dalam industri
3. Ancaman dari produk pengganti
4. Kekuatan tawar pembeli
5. Kekuatan tawar pemasok
6. Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya

Lingkungan Internal
Merupakan kekuatan-kekuatan yang ada dalam perusahaan itu sendiri dan sifatnya dapat dikontrol oleh perusahaan. Lingkungan internal berpengaruh secara langsung terhadap kompetensi atau kinerja dari sebuah perusahaan. Kekuatan –kekuatan yang ada dalam lingkungan internal tersebut meliputi: pekerja, dewan komisaris, dan pemegang saham.

C. Bisnis yang Efektif dan Sesuai Etika Bisnis
Dalam membangun sebuah bisnis, sebaiknya dilakukan secara efisien dan sesuai etika bisnis yang berlaku secara universal. Hendaklah pebisnis melakukan perencanaan bisnis yang baik dengan merumuskan beberapa stategi dan menganalisis lingkungan sekitar tempat berbisnis. Kemudian pebisnis mulai menetapkan fungsi-fungi manajemennya sembari mengarahkan pada sasaran. Dan yang paling penting dalam berbisnis adalah mempertahankan pelanggan, maka pebisnis wajib hukumnya mengutamakan konsumen dengan memperhatikan hak-haknya.
Perencanaan
Langkah awal dalam perencanaan yang efektif adalah menetapkan sasaran (goal), tujuan yang diharapkan dan direncanakan untuk dicapai suatu bisnis. Kemudian pebisnis merumuskan strategi untuk mencapai sasaran tersebut. Setelah tujuan strategi ditetapkan, perusahaan biasanya menempuh proses yang disebut analisis SWOT. Proses ini mencakup menilai kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakness) serta peluang dan ancaman lingkungan ( Oportunities dan Threats).
Pengelolaan / Manajemen
Dalam konteks bisnis, manajemen dapat dibagi dapat dibagi dalam lima fungsi utama, yakni : fungsi keuangan, sumber daya manusia, operasional/produksi, informasi, dan pemasaran.
a. Fungsi Keuangan
Fungsi keuangan memiliki peranan yang menentukan dalam keberhasilan perusahaan, tugas utama fungsi keuangan adalah mencari sumber pendanaan dan mengalokasikan dana yang diperoleh. Secara umum kebutuhan financial dalam perusahaan dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu kebutuhan modal kerja dan kebutuhan modal tetap.
• Modal kerja
Nilai dari harta yang dapat dengan segera dijadikan uang kas dan digunakan oleh perusahaan untuk membiayai keperluan sehari-hari.

Contoh : membeli barang dagangan, membeli bahan mentah, membayar gaji pegawai, membayar angkutan barang, membayar persekot, membayar hutang (jangka pendek)
• Aktiva lancar
Modal kerja di dalam neraca (posisi debet) tampak sebagai aktiva lancar (Harta perusahaan yang dapat dengan cepat dijadikan uang kas, paling lama 1 periode (1 tahun). Unsur – unsurnya : Uang kas / dalam bank, piutang dagang, persediaan barang, surat berharga
Untuk memperoleh sumber dana tersebut, fungsi keuangan dapat mendapatkannya melalui penawaran saham (go public) dan penyertaan oleh pemilik (sumber internal). Sumber dana lainnya yaitu melalui pinjaman/kredit kepada bank dan kerja sama dengan pihak asing (patungan). Adapun tolak ukur dari keberhasilan kinerja keuangan perusahaan adalah kemampuannya dalam mencapai tingkat likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas yang ditetapkan.

b. Fungsi SDM
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menerangkan keanekaragaman aktivitas-aktivitas yang terlibat dalam penarikan, pengembangan, dan mempertahankan tenaga kerja perusahaan yang berbakat dan bersemangat.
Beberapa persoalan penting yang akan dibahas dalam kaitannya dengan proses manajemen sumber daya manusia itu menyangkut:
i. Penarikan tenaga kerja yang berkualitas, mengelola perencanaan, rekruitmen, dan seleksi tenaga kerja
ii. Mengembangkan tenaga kerja yang berkualitas, mengelola orientasi, pelatihan dan pengembangan, serta perencanaan dan pengembangan karir pegawai.
iii. Mempertahankan tenaga kerja yang berkualitas, mengelola penahanan dan pergantian, penilaian kinerja, kompensasi dan benefit dan hubungan tenaga kerja dan manajemen.

c. Fungsi Produksi
Fungsi operasional / produksi adalah fungsi yang ada dalam perusahaan yang bertugas mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Suatu fungsi yang menghasilkan produk dengan biaya yang paling murah (cost) tetapi berkualitas tinggi (quality). Bersifat linier: jika murah maka kualitasnya rendah atau jika kualitasnya tinggi maka harganya (cost) mahal
Aspek-aspek yang diperhatikan dalam fungsi operasi adalah sebagai berikut:
• Proses, Teknologi, Kapasitas
• Lokasi, Bangunan, Layout
• SCM, Produksi, Inventori
• Kualitas, Maintainance, Database
Proses adalah suatu konsep yang mengindikasikan sistem konversi pada sistem production, manufaktur maupun jasa dimana input dikonversi menjadi output (produk).
Location adalah suatu konsep yang mengindikasikan letak geografis tempat usaha (kantor, pabrik atau outlet) yang dikaitkan dengan jarak (distance) baik terhadap input utama (source) atau target konsumen (customer).
Supply chain adalah suatu rantai supply barang/jasa yang dapat ditrace dari customer hingga ke sumber melaui ritel, pabrik dan supplier (vendor). Dalam proses produksi aliran input/output (hulu ke hilir) dan aliran informasi (hilir ke hulu) menjadi faktor penentu kelancaran arus produksi.
Quality adalah salah satu tujuan fungsi operasi tetapi di dalam fungsi operasi sangat penting untuk dikelola dan dikendalikan agar terjadi peningkatan kualitas (improvement) baik terhadap input maupun output.
Prioritas penggunaan input pada setiap aspek dapat diarahkan untuk memenuhi empat tujuan pokok fungsi operasi: cost, quality, flexibility dan delivery agar dalam implementasinya (work) tercapai tujuan efisiensi dan efektivitas bisnis.

d. Fungsi Informasi
Pebisnis perlu menetapkan fungsi informasi karena kegiatan bisnis berhubungan dengan jumlah data serta informasi mengenai pelanggan, pesaing, dan operasi perusahaan dalam jumlah yang sangat besar, kemampuan untuk mengelola sumber daya ini dapat menjadi keberhasilan pengelolaan bisnis.
Pengelolaan sistem informasi adalah kegiatan inti karena semua kegiatan bisnis perusahaan berkaitan dengannya.
Peran IS (information system/sistem informasi) semakin besar karena pengembangan teknologi elektronik yang memungkinkan arus informasi dan komunikasi yang lebih cepat dan lebih luas. Sistem ini untuk mengubah data mentah menjadi informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan
Hubungan perkembangan teknologi informasi yang pesat dan pengelolaan Bisnis
Jaringan informasi mendorong perampingan organisasi—bisnis dengan jumlah pegawai yang lebih sedikit serta struktur organisasi yang lebih sederhana—karena perusahaan yang tergabung dalam sebuah jaringan dapat mempertahankan hubungan informasi elektronik—daripada komunikasi tatap muka atau dengan suara—antarpegawai, pelanggan, dan pemasok.

Operasi menjadi semakin fleksibel, karena jaringan elektronik memungkinkan bisnis untuk menawarkan variasi yang lebih banyak dan siklus pengiriman yang lebih cepat.
Didukung dengan fasilitas intranet serta Internet, kolaborasi lebih besar dimungkinkan, antara unit-unit internal maupun dengan perusahaan luar.
Lokasi geografis yang terpisah (geographic separation) dari tempat kerja dan kantor pusat sebuah perusahaan menjadi lebih umum karena hubungan elektronik menggantikan kebutuhan pertemuan fisik antara perusahaan dengan stasiun kerja.
Perbaikan proses manajemen dimungkinkan karena manajer memiliki akses cepat terhadap lebih banyak informasi mengenai status terkini dari aktivitas perusahaan, dan akses yang lebih mudah terhadap peralatan elektronik untuk membuat perencanaan dan pengambilan keputusan.

e. Fungsi Pemasaran
Fungsi pemasaran mencakup pengembangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi barang dan jasa.
Proses dalam Pemasaran:
Dalam proses pemasaran, pebisnis mulai menetapkan kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan.
Setiap perusahaan selalu mengejar keuntungan guna kesinambungan produksi. Keuntungan yang diperoleh ditentukan pada penetapan harga yang ditawarkan. Harga suatu produk atau jasa ditentukan pula dari besarnya pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan jasa tersebut dan laba atau keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu, penetuan harga produk dari suatu perusahaan merupakan masalah yang cukup penting, karena dapat mempengaruhi hidup matinya serta laba dari perusahaan.

Setelah perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang dibutuhkan dan menetapkan harga yang layak, tahap berikutnya menentukan metode penyampaian produk/jasa ke pasar melalui rute-rute yang efektif hingga tiba pada tempat yang tepat, dengan harapan produk/jasa tersebut berada ditengah-tengah kebutuhan dan keinginan konsumen yang haus akan produk/jasa tersebut.
Sebagaimana kita ketahui bahwa produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tidak mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya. Salah satu cara yang digunakan produsen dalam bidang pemasaran untuk tujuan meningkatkan hasil produk yaitu melalui kegiatan promosi. Ada beberapa cara menyebarkan informasi ini, antara lain periklanan (advertising), penjualan pribadi (Personal Selling), Promosi penjualan (Sales Promotion) dan Publisitas (Publicity)
Kemudian yang terakhir yang tidak boleh diabaikan dalam proses pemasaran adalah kegiatan memperlancar arus barang/jasa dengan memilih saluran distribusi (Channel Of Distribution). Masalah pemilihan saluran distribusi adalah masalah yang berpengaruh bagi marketing, karena kesalahan dalam memilih dapat menghambat bahkan memacetkan usaha penyaluran produk/jasa dari produsen ke konsumen.

Etika bisnis
Etika bisnis menjadi hal yang penting diperhatikan pebisnis. Etika bisnis menyangkut tentang tata cara dan batasan ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal dan secara ekonomi/sosial, yang harus dipertanggungjawabkan oleh pebisnis guna menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis. Seperti contohnya etika bisnis memperhatikan hak-hak dasar konsumen, yaitu:
1. Hak akan keselamatan
2. Hak untuk mendapatkan informasi
3. Hak untuk memilih
4. Hak untuk didengar (diberi ganti rugi)
5. Hak untuk menikmati lingkungan yang bersih
6. Tanggung jawab minoritas dan kaum miskin
Setiap konsumen berperan penting dalam keberlangsungan bisnis. Konsumen sebagai sumber keuntungan jangka pendek maupun jangka panjang melalui pembelian barang / jasa, maka pebisnis harus juga mematuhi etika yang berlaku yaitu dengan memenuhi hak-hak konsumen. Jika bisnis yang dijalankan sudah mematuhi etika yang ditetapkan, maka akan tercipta keharmonisan dalam berbisnis.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis
Makalah “Ekonomi, masalah bisnis dan kewirausahaan dalam kawasan IPS”, http://bungsunda88.wordpress.com/2013/09/25/ekonomi-masalah-bisnis-dan-kewirausahaan-dalam-kawasan-ips/
Makalah “Pengantar Bisnis”, http://satmawanti1.blogspot.com/
Materi Andi Kridasusila
Syaiful Anam Production, http://www.syaifulanam.com/2013/10/makalah-bisnis.html#.U75MmJSSyIM
Griffin, Ricky W. and Ronald J. Elbert. 2004. Business. 7th edition. Prentice Hall.
Amirullah dan Hardjanto, Imam. 2005. Pengantar Bisnis. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu
Madura, Jeff. 2007. Introduction to Business, 4th edition. Thomson
Belajar Mengenal Bisnis, http://noormutia.blogspot.com/2012/11/makalah-pengantar-bisnis_98.html
Strategi Pemasaran dalam persaingan bisnis, http://deeyoonaa.blogspot.com/2012/05/makalah-strategi-pemasaran-dalam.html